Oleh: Abu Umar Al Bankawy
Islam adalah agama yang 
sempurna. Ajarannya meliputi segenap aspek kehidupan manusia. Dari 
perkara yang besar sampai perkara yang paling kecil. Di dalam sebuah 
hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim rahimahullah, dari sahabat 
Salman Al Farisi radhiyallahu ‘anhu bahwasanya beliau pernah ditanya 
oleh kaum musyrikin.
قَالُوا
 لِسَلْمَانَ : قَدْ عَلَّمَكُمْ نَبِيُّكُمْ كُلَّ شَىْءٍ حَتَّى 
الْخَرَاءَةَ. فَقَالَ : أَجَلْ ، قَدْ نَهَانَا أَنْ نَسْتَقْبِلَ 
الْقِبْلَةَ بِغَائِطٍ أَوْ بَوْلٍ ، وَنَهَانَا أَنْ يَسْتَنْجِىَ 
أَحَدُنَا بِأَقَلَّ مِنْ ثَلاَثَةِ أَحْجَارٍ ، وَنَهَانَا أَنْ 
نَسْتَنْجِىَ بِرَجِيعٍ أَوْ بِعَظْمٍ. رَوَاهُ مُسْلِم
Mereka bertanya kepada Salman, “Sungguh nabi kalian telah mengajarkan kalian segala sesuatunya sampai-sampai cara buang hajat?”
Salman menjawab, “Benar! Beliau 
telah melarang kami untuk menghadap kiblat baik ketika buang air besar 
maupun buang air kecil dan melarang kami untuk beristinja’ (membersihkan
 kotoran) dengan batu kurang dari tiga biji, dan melarang kami 
beristinja’ dengan kotoran hewan atau tulang.” (HR. Muslim)
Hadits ini menunjukkan tentang 
sempurnanya ajaran yang dibawa oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi 
wasallam. Sungguh Allah ta’ala telah menjelaskan dalam Al-Qur’an dan 
Sunnah Nabi-Nya tentang pokok dan cabang dari agama ini.  Allah  ta’ala 
 telah menjelaskan tentang tauhid, kewajiban untuk mengesakan-Nya serta 
segala macam adab, etika dalam perikehidupan manusia.
Ketika bermajelis Allah ta’ala memerintahkan kepada kita untuk berlapang-lapang sebagaimana firman-Nya,
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِذَا قِيلَ لَكُمْ تَفَسَّحُوا فِي الْمَجَالِسِ فَافْسَحُوا يَفْسَحِ اللَّهُ لَكُمْ
“Hai orang orang yang beriman, 
apabila dikatakan kepadamu: ‘Berlapang lapanglah dalam majelis’, maka 
lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu.” (Al Mujadalah: 11 )
Ketika ingin memasuki rumah seseorang, 
Allah perintahkan kita untuk meminta izin dan memberi salam terlebih 
dahulu kepada penghuninya. Allah berfirman,
يَا
 أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تَدْخُلُوا بُيُوتًا غَيْرَ بُيُوتِكُمْ 
حَتَّى تَسْتَأْنِسُوا وَتُسَلِّمُوا عَلَى أَهْلِهَا ذَلِكُمْ خَيْرٌ 
لَّكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ
“Hai orang orang yang beriman, 
janganlah kamu memasuki rumah yang bukan rumahmu, sebelum kamu minta 
izin dan memberi salam kepada penghuninya, yang demikian itu lebih baik 
bagimu, agar kamu selalu ingat. Jika kamu tidak menemui seseorang di 
dalamnya, maka janganlah kamu masuk sebelum kamu mendapat izin, dan jika
 dikatakan kepadamu: ‘Kembalilah’, maka hendaklah kamu kembali, itu 
lebih bersih bagimu, dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan” (An Nur: 27–28)
Adapun tentang akhlak, Islam telah 
mengajarkan semua karakter terpuji. Sebagai contoh, tentang penunaian 
amanah. Di dalam Al Qur’an, Allah memerintahkan kita untuk menunaikan 
amanah. Allah berfirman,
إِنَّ اللهَ يَأْمُرُكُمْ أَنْ تُؤَدُّوا الأَمَانَاتِ إِلَى أَهْلِهَا
“Sesungguhnya Allah itu memerintahkan kepada engkau semua supaya engkau semua menunaikan amanat kepada pemiliknya.” (An Nisa’: 58)
Contoh yang lain, Rasulullah shallallahu
 ‘alaihi wasallam telah membimbing kita untuk senantiasa bersikap dan 
berucap jujur serta menjauhi dusta. Beliau shallallahu ‘alaihi wasallam 
bersabda,
إنَّ
 الصِّدقَ يَهْدِي إِلَى البرِّ ، وإنَّ البر يَهدِي إِلَى الجَنَّةِ ، 
وإنَّ الرَّجُلَ لَيَصدُقُ حَتَّى يُكْتَبَ عِنْدَ اللهِ صِدِّيقاً . 
وَإِنَّ الكَذِبَ يَهْدِي إِلَى الفُجُورِ ، وَإِنَّ الفُجُورَ يَهدِي 
إِلَى النَّارِ ، وَإِنَّ الرَّجُلَ لَيَكْذِبُ حَتَّى يُكتَبَ عِنْدَ الله
 كَذَّاباً )) مُتَّفَقٌ عَلَيهِ 
“Sesungguhnya kejujuran itu membawa 
kepada kebaikan dan sesungguhnya kebaikan itu membawa surga dan 
sesungguhnya seorang itu berlaku jujur hingga dicatatlah di sisi Allah 
sebagai seorang yang jujur. Dan sesungguhnya dusta itu membawa kepada 
kejahatan dan sesungguhnya kejahatan itu membawa kepada neraka dan 
sesungguhnya seorang berdusta hingga dicatatlah di sisi Allah sebagai 
seorang  pendusta.” (Muttafaqun ‘alaih).
Dan masih banyak lagi ayat dan hadits 
seperti ini. Dengan demikian jelaslah, bahwa Islam itu sempurna, 
mencakup segala aspek kehidupan.
Namun sungguh disayangkan, kaum muslimin
 di masa kita sangat jauh dari adab dan akhlaq Islami. Mereka lebih suka
 mengadopsi etika dan norma dari Barat yang justru banyak yang 
bertentangan dengan ajaran Islam.
Oleh karena itu, insya Allah melalui artikel berseri di situs www.salafy.or.id
 ini kami akan coba jelaskan beragam adab dan akhlak yang diajarkan di 
dalam Islam agar bisa diamalkan oleh setiap muslim.  (bersambung)
Referensi:
- Muhadharah Asy Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin yang berjudul “Al Ibda’ fi Bayani Kamaalisy Syar’I wal Khuthratil Ibtida’”
 - Syarah Riyadhis Shalihin karya Asy Syaikh Muhammad bin Shalihin
 
















0 comments:
Post a Comment